Kamis, 23 Oktober 2014

Laporan tekstur tanah


ACARA V
 TEKSTUR TANAH


       I.            TUJUAN

1.      Membandingkan masing – masing metode penentuan kelas tanah.
2.      Mengetahui keuntungan dan kerugian masing-masing metode.
3.      Membandingkan kelas tekstur  masing-masing contoh tanah.
4.      Menentukan faktor-faktor penyebab perbedaaan kadar fraksi tanah dan kelas tekstur tanah.
5.      Mengetahui pengaruh kelas tekstur tanah terhadap sifat-sifat tanah yang lain.

    II.            DASAR TEORI

Tekstur tanah adalah perbandingan nisbi (relative) tiga golongan basar fraksi tanah yaitu fraksi pasir, debu, dan lempung dalam suatu massa tanah. Butir-butir primer (tunggal) disebut partikel (zarah) tanah. Partikel-partikel tanah yang masih satu golongan disebut fraksi tanah.
Ada tiga golongan fraksi tanah, yaitu:
Ø  Fraksi lempung: diameter < 0,002 mm.
Ø  Fraksi debu: diameter < 0,002-0,05 mm.
Ø  Fraksi pasir : diameter > 0,05-2,00 mm.
Jika diameter lebih dari 2,0-20 mm disebut kerakal dan kerikil, tidak termasuk fraksi tanah (Bale, Anwar. 1996).
Tanah yang teksturnya bagus adalan tanah bertekstur liat, karena setiap satuan berat mempunyai luas permukaan yang lebih besar sehingga mempunyai kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi (Hardjowigeno, 2003).
Tanah liat juga memiliki tekstur yang halus sehingga lebih aktif dalam reaksi kimia dari pada tanah bertekstur kasar. Tanah pasiran memiliki tekstur yang kasar, butir-butirnya berukuran lebih besar sehingga setiap satuan berat memiliki luas permukaan yang lebih kecil. Oleh karena itu tanah yang bertekstur pasir sulit menyerap atau manahan air dan unsur hara ( Notohadiprawiro, 2000 ).
    

Proporsi fraksi menurut kelas tekstur tanah:
Kelas tekstur
Proporsi (%) fraksi tanah
Pasir
Debu
Liat
Pasir
> 85
< 15
< 10
Pasir berlempung
70-90
< 30
< 15
Lempung bpasir
40-87,5
< 50
< 20
Lempung
22,5-52,5
30-50
10-30
Lempung liat berpasir
45-80
< 30
20-37,5
Lempung liat berdebu
< 20
40-70
27,5-40
Lempung berliat
20-45
15-52,5
27,5-40
Lempung berdebu
< 47,5
50-87,5
< 27,5
Debu
< 20
> 80
< 12,5
Liat berpasir
45-62,5
< 20
37,5-57,5
Liat berdebu
< 20
40-60
40-60
Liat
< 45
< 40
> 40
          (Ali, Kemas. 2005).

Tekstur  tanah regosol adalah pasir sampai lempung berdebu, tanah latosol liat, tanah mediteran lempung sampai liat, tanah grumusol lempung berliat sampai liat, tanah andosol debu, lempung berdebu sampai lempung (Bale, 1996) dan tanah rendzina adalah liat (Wirjodihardjo, 1963).



 III.            ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.      Aquades
2.      Tabel tekstur dan segitiga kelas tekstur USDA
3.      Contoh tanah Regosol, Mediteran, Rendzina, dan Andosol


 IV.            CARA KERJA

1.         Penetapan agak detail kelas tekstur dengan metode perabaan dan gejala konsistesi
a.       Sebongkah contoh tanah kering diambil, diraba dan dirasakan sambil diusap-uasap diantara ibu jari dan jari telunjuk.
b.      Langkah a diulang dengan tanah pada kondisi lembab dan basah ( dapat diberi air secukupnya). Dicatat fraksi dan gejalanya.

Macam Fraksi

Gejala
Pasir
Debu

Lempung
Dijari keras, tajam dan kasar
Pada waktu kering terasa seperti talk/ bedak
Waktu kering menepung.
Waktu basah melekat dijari dan liat.


c.       Penetapan kelas tekstur agak detail didasarkan pada gejala konsistensi dan rasa  perabaan sebagai berikut :
Kelas tekstur tanah
Penciri
Pasir
Galir dan berwujud butir tunggal yang segera dapat dikenali atau dipisahkan. Peripihan massa tanah dalam keadaan kering menyebabkan pisahan pasir ini mudah runtuh dan jika direpih dalam keadaan lembab merangsang terbentuknya paduan lemah yang bila dikenai sentuhan ringan akan tercerai berai. 
Geluh pasiran
Massa tanah banyak mengandung pisahan pasir tetapi kandungan lempungnya masih cukup untuk memberi sensasi kelekatan.
Butir tunggal pisahan pasir cepat dikenali dan dipisahkan dengan cepat.
Perepihan dalam keadaan lembab akan merangsang terbentuknya paduan tanpa menunjukkan keretakkan jika dikenai tekanan.
Geluh
Massa tanah mengandung campuran pisahan pasir, debu dan lempung dengan mutu berbeda, memberi rasa agak kasar, cukup halus dan agak plastis.
Perepihan dalam kondisi kering akan merangsang terbentuknya paduan cukup mantap dan jika diuli tidak menyebabkan kehancuran.





Geluh debuan
Massa tanah mengandung pisahan pasir bermutu halus dalam jumlah cukup dan sejumlah kecil pisahan lempung berukuran medium.
Jika kering tampak menggumpal dan gumpalan ini mudah remuk. Remukan terasa gembur dan lembut seperti tepung. Jika basah akan segera melumpur dan mengalir. Jika kering atau lembab dapat membentuk paduan yang dapat diuli leluasa tanpa menyebabkan remuk, tetapi peremasan dalam keadaan basah memungkinkan pembentukan pita-pita tanah tidak terputus.
Geluh lempungan
Massa tanah kering akan keras jika hancur akan membentuk bongkahan atau gumpalan.
Pengulian dalam keadaan lembab menghasilkan pita tanah mudah hancur dan dalam keadaan basah akan plastis membentuk paduan mantap yang jika ditekan cenderung membentuk padat.
Lempung
Massa tanah kering membentuk bongkah atau gumpalan sangat keras.
Pengulian dalam keadaan lembab akan membentuk pita tanah lentur dan panjang dan jika basah agak plastis dan lengket.


2.         Penetapan detail kelas tekstur dengan metode gejala konsistensi dan rasa perabaan
a.         Segenggam tanah diambil dan dikerjakan menurut bagan alir
b.        Setelah kelas tekstur masing-masing tersidik, perincian tanah selanjutnya yang memerlukan angka kadar lempung menggunakan harga tengah kadar lempung kelas tekstur bersangkutan menurut diagram segitiga tekstur USDA.

    V.            HASIL PENGAMATAN
No
Jenis Tanah
Tingkat kebasahan
Gejala
Fraksi Dominan
Tektur





Agak Detai
Detail

Regosol
Kering
Coklat, remah,tidak liat, tidak kers
Debu
Geluh debuan
Pasir geluhan
Lembab
Coklat kehitaman, agak lembab, liat
Basah
Coklat kehitaman, lembek

Andosol
Kering
Halus, bebutir
Geluh
Geluh pasiran
Geluhan debuan
Lembab
Tidak lengket, teguh
Basah
Kasar

Mediteran
Kering
Halus, butiran pasir, teguh kuat
Geluh pasiran
Geluh pasiran
Pasir
Lembab
Lenget, coklat, teguh keras
Basah
Lengket, keteguhan, merah

Renzina
Kering
Kasar, berbutir, coklat
Geluh
Geluh pasiran
Geluh
Lembab
Teguh, lengket,plastisin, coklat kehitaman
Basah
Halus, agak coklat

 VI.            PEMBAHASAN
Pada praktikum ini percobaan dilakukan untuk menetukan kelas tekstur tanah secara detail dan agak detail. Pada penentuan tekstur tanah secara agak detail dilakukan dengan meletakkan tanah kering diantara ibu jari dan jari telunjuk, kemudian diraba, diusap-usapkan sambil dirasakan teksturnya. Begitu juga dengan tanah yang lembab dan tanah yang basahnya. Sedangkan untuk penentuan tekstur tanah secara detailhanya dilakukan dengan memberi perlakuan pada tanah menurut bagan alir kemudian hasil diperoleh dicatat. Kedua metode ini sama-sama mengandalkan kesan raba tiap praktiknya terhadap contoh tanah. Maka, mugkin saja hasil yang diperoleh pun hampir mendekati akurat karena hasil pengamatan bersifat subjektif.
Dari kedua meide itu tentunya memilki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari metode penentuan tekstur tanah dengan penetapan agak detail yaitu metodenya sangat mudah dilakukan dan lebih simpel. Tapi kekurangannya hasil yang diperoleh itu cenderung kurang detail. Sedangkan pada penetapan tekstur tanah secara detail itu hasil yang diperoleh lebih detail, tetapi etodenya juga cukup rumit.
Berdasarkan hasil pengamatan tekstur secara agak detail diperoleh bahwa tanah regosol bertekstur geluh debuan, tanah andosol, meditaran, dan tanah rendzina sama-sama bertekstur secara detail geluh pasiran. Pad pengamatan tekstur secara detail hasilnya semua berbeda, tahan regosol dengan tekstur pasir geluhan, tanah andosol dengan tekstur gelah debuan, tanah mediteran teksturya pasir dan tanah rendzina yang bertekstur geluh.
Faktor-faktor yang mebedakan fraksi tanah dam kelas tekstur tanah yaitu besar ukuran dari partikel-partikel tanah, bahan induk penyusun tanah, dan reaksi kimia dalam tanah, srta proses terbentuknya tanah, seperti mengendap. Tanah yang berasal dari pengendapan umumnya bersifat liat dan mampat
Tekstur tanah mempengaruhi struktur tanah, konsintensi tana dan hidrologi pada tanah. Tekstur tanah yang paling bagus adalah tektur geluh yang merupakan tanah yang memiliki perbandingan antara  golongan yang seimbang. Hal inimenyebabkan tanah menjadi gembut, granuler, aersi baik, drainase baik, kadar lengas tinggi, porositas baik, unsur hara mencukupi, sehingga memungkinkan untuk membantu pertumbuhan tanaman.
Untuk penntuan tekstur tanah di lapangan dapat dilakukan dengan cara melihat gejala konsintensi rasa perabaan menurut bagan alir.

VII.            KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulakan:
1.             Metode yang digunakan untuk penentuan tekstur tanah yaitu metode agak detail dan metode detail
2.             Pada metode secara detail hasil yang diperoleh akan lebih detail tetapi sedikit lebih rumit juga melakukannya
         Sedangkan metode agak detail itu cukup mudah untuk melakukannya, tapi hasil yang diperoleh kurang detail.
3.             Dalam metode secara detail didapatkan tekstur untuk tanah regosol pasir geluhan, andosol geluhan debuan, mediteran teksturnya pasir, dan rendzina geluh. Begitu juga dengan metode yang secara agak detail, tanah regosolnya bertekstur geluhan debuan, dan jenis tanah yang lain bertekstur geluhan pasiran.
4.             Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan pada fraksi tanah dan tekstur tanah yaitu ukuran partikel, komposisi bahan induk, reaksi kimia, dan proses terbentuknya tanah itu.
5.             Tekstur tanah berpengaruh terhadap konsistensi tanah, aerasi pada tanah, hidrologi, penggarapan tanah, pengairan dan pemupukan.


VIII.            DAFTAR PUSTAKA
Ali, Kemas. 2005. Dasar-Dasar Ilamu Tanah. PT Raja Garfindo Persada. Jakarta.
Bale, Anwar. 1996. Petunjuk Praktikum Ilmu Tanah. Fakultas Kehutanan. UGM. Yogyakarta.
Hardjowigeno, Sarwono. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Presindo. Jakarta
Notohadiprawiro, dan Tejoyuwono. 2000. Tanah dan Lingkungan. Pusat Studi. Yogyakarta.
                   Wirjodiharjo, M. Wicaksono, dan Tan            Kim Hong. 1963. Ilmu Tanah Jilid III Tanah Pembentukannya, Susunannya, dan Pembagiannya. Yasaguna. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar