Kamis, 23 Oktober 2014

Laporan bahan organik tanah


ACARA IV
 BAHAN ORGANIK TANAH

        I.            TUJUAN
1.      Membandingkan masing – masing metode penentuan bahan organik
2.      Membandingkan kadar bahan organik pada masing-masing contoh tanah yang digunakan
3.      Mengetahui faktor-faktor penyebab perbedaan kadar bahan organik pada contoh tanah.
4.      Mengenali kondisi kesuburan tanah dengan kadar bahan organik pada contoh tanah tersebut.

      II.            DASAR TEORI
Bahan organik adalah hasil-hasil peruaraian tubuh bekas jasad hidup (tumbuhan dan binatang) sehingga menunjukkan perbedaan dalam ukuran, bangun, komposisi, dan watak, fisiokimiawi dari aslinya, yang telah menyatu dengan jarah-jarah penyusun tanah lainnya. Pemasok bahan organik adalah tumbuhan dan binatang. Sreresah dan bangkai hewan yang berada di atas dandi dalm tubuh tanah, akan segera diserang oleh binatang pencacah dan jasad renik pengurai, yang menjadikan sumber energi (Arsyad, 1989).

Bahan organik dalam tanah Alfisol terdiri dari bahan organik kasar dan bahan organik halus atau humus. Lapisan I pada tanah Alfisol mempunyai humus yang terdiri dari hancuram bahan organik kasar serta senyawa-senyawa baru yang baru dibentuk dari hancuran bahan organik tersebut melalui kegiatan mikroorganisme di dalam tanah. Humus merupakan senyawa yang resisten (tidak mudah hancur), berwarna hitam atau cokelat yang memiliki daya menahan air dan unsur hara yang tinggi. Humus adalah senyawa kompleks yang agak resisten, oelapukan berwarna cokelat, amorfus, bersifat koloid dan berasal dari jaringan tumbuhan atau binatang yang telah dimodifikasikan atau disintesiskan oleh berbagai jasad mikro. Dalam jaringan tumbuhan terdapat pula lemak, minyak, lilin dan dammar dalam jumlah yang kecil. Jumlah dan sifat komponen-komponen organik dalam sisa-sisa tumbuhan sangat berpengaruh menentukan penimbunan bahan organik dalam tanah. Terutama lapisan I tanah Alfisol memiliki kandungan humus yang lebih banyak sehingga kandungan bahan organiknya lebih tinggi dari lapisan dibawahnya (Saifuddin,1988).

            Bahan organik tanah menjadi salah satu indikator kesehatan tanah karena memiliki beberapa peranan kunci di tanah. Disamping itu bahan organic tanah memiliki fungsi – fungsi yang saling berkaitan, sebagai contoh bahan organik tanah menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba yang juga dapat meningkatkan dekomposisi bahan organik, meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan meningkatkan daya pulih tanah (Sutanto, 2005).


    III.            ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.      Alas kertas
2.      Gelas arloji
3.      Spiritus
4.      Pipet
5.      Timbangan analitik
6.      H2O2 10%
7.      Contoh tanah Regosol, Mediteran, Rendzina, dan Andosol

   IV.            CARA KERJA
1.      Dengan metode selidik cepat kualitatif
·      Sebongkah tanah diambil kira-kira 5 gram.
·      Tanah tersebut diratakan diatas kertas(disaring).
·      Tanah ditetesi dengan dengan kemikalia H2O2
·      Pembuihan pada tanah diamati dengan cermat
·      Perbandingan banyaknya buih antara contoh tanah yang satu dengan yang lain dicatat. Yang berbuih diberi tanda (+) sesuai dengan banyaknya buih, dan yang tidak berbuih diberi tanda (-).

2.      Dengan metode pembakaran
·         Cupu yang bersih ditimbang dengan timbangan analitik (misalkan a gram).
·         Contoh tanah kering angin diambil kira-kira 5 gram, lalu diratakan di atas cupu.
·         Cupu bersama contoh tanahnya ditimbang (misalkan b gram).
·         Contoh tanah dinaungi dengan spiritus hingga basah betul dan segera dibakar. Kalo perlu pembakaran diulangi 2-3 kali untuk memperoleh kesudahan yang sempurna (semua bahan organik harus habis terbakar)
·         Dengan hati-hati abu bakaran ditiup hingga hilang. Peniupan yang terlalu kuat akan mengikutkan tanahnya, sehingga pengamatan akan bias.
·         Sisa yang tidak terbakar berupa bahan mineral yang semula ada, ditimbang beratnya (misalkan c gram).
·         Kemudian kadar bahan organik tersebut dihitung dengan rumus:
Kadar B.O = (b-c) : (b-a) x 100%
·         Sisa pembakaran (bahan mineral) dilarutkan dalam air sehingga betul-betul terbebas dari abu (d gram) dan kadar abunya ditetapkan dengan rumusl:
Kadar abu = (c-d) : (b-a) x 100%
     V.            HASIL PENGAMATAN
            a. Cara selidiki cepat.
Jenis tanah
Tinkat pembuihan
Suara desis
 Rendzina
+
+
Regosol
-
-
Mediteran
+
-
Andosol
-
-
Keterangan :
+++; banyak              
++ ;  sedang
+;  sedikit
- ;  tidak ada


b. Cara pembakaran.

Jenis tanah
Berat Cupu (a)
Berat Cupu+Tanah (b)
Berat Cupu+Tanah Setelah dibakar
Bahan Organik Tanah (%)
Rendzina
7,7 gr
24,3 gr
22,9 gr
8,43%
Regosol
12,5 gr
34 gr
33,2 gr
3,72%
Mediteran
7,8 gr
19,6 gr
18,9 gr
5,93%
Andosol
7,8 gr
12,6 gr
12,2 gr
8,33%

                           

PERHITUNGAN

            Perhitungan bahan organik tanah dilakukan dengan rumus :
            BO (%) = (b-a) : (b-a) x 100%
a.       Rendzina ; BO(%) = (24,3-22,9) : (24,3-77) x 100% = 8,43%
b.      Regosol ; BO% = (34-33,2) : (34-12,5) x 100% = 3,72%
c.       Mediteran ; BO% = (19,6-18,9) : (19,6-7,8) x 100% = 5,93%
d.      Andosol ; BO% = (12,6-12,2) : (12,6-7,8) x 100% = 8,33%




 VI.            PEMBAHASAN
Pada pratikum kali ini, dilakukan penentuan kadar bahan organik dengan 2 metode yaitu Metode selidiki cepat kualitatif dan Metode pembakaran. Metode selidiki cepat dilakukan dengan meneteskan kemikalia H2O2 10% pada tanah kemudian buihnya diamati semakin banyak buih yang muncul berarti kandungan bahan organik semakin tinggi. Pada pelaksanaannya metode ini dapat dilakuakan dengan cepat, akan tetapi hasil yang diperoleh kurang akurat karena tidak bisa menunjukkan berapa bahan organik yang terkandung dalam tanah secara pasti. Lagi pula hasil pengamatannya bersifat subjektif, tergantung kepekaan indera masing-masing pratikan. Sedangkan metode pembakaran dapat dilakukan dengan membakar tanah menggunakan spritus. Hal ini bertujuan untuk membakar bahan organik yang terdapat dalam tanah, kemudian bahan organik dihitung dengan rumus: BO = (b-a) : (b-a) x 100%.
Untuk penentuan bahan organik dilapangan metode selidiki cepat kualitatif sepertinya lebih mudah karena hanya mengunakan kertas HVS, contoh tanah, dan kemikalia H2O2 10% tapi pastinya kurang akurat. Sedangkan metode pembakaran dapat memberikan hasil yang lebih akurat karena dihitung langsung dengan perhitungan rumu, akan tetapi metode ini membutuhkan banyak peralatan seperti suhu, timbangan analitik, spritus, dan korek api.
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa bahan organik yang terkandung dimasing-masing tanah misalnya: Rendzina 8,43%, Regosol 3,72%, Mediteran 5,93% dan Andosol 8,33%. Dan tanah yang mengandung bahan organik tertinggi adalah Rendzina, sedangkan tanah Andosol bahan organikyang dikandung terlalu sedikit Dari sini terlihat bahwa hasil yang dihasilkan dalam pengamatan ini tidak sesuai dengan dasar teori bahwa humus menyusun 90 % bagian bahan organic tanah dan tanah lainnya. Hal ini dapat terjadi karena pembakaran yang dilakukan tidak sempurna.
.
Setiap jenis tanah yang diamati dalam pratikum ini memiliki kandungan bahan organik yang berbeda-beda. Ada pun yang menyebabkan  yaitu:
a.       Iklim
Bahan organik lebih banyak diiklim tropis. Pada umumnya dikomposisi berjalan lebih baik ditempat panas.




b.      Tekstur tanah
Kemampuan mikro organisme menguraikan sisa jasad makhluk hidup pada masing-masing tekstur tanah dari ruang yang tersedia bagi humus biasanya berbeda-beda.
c.       Topografi
Topografi mempengaruhi jenis vegetasi dan organisme yang hidup.
d.      Vegetasi
Vegetasi yang diatas tanah merupakan penyumbang bahan organik tanah melalui seresah-seresah yang dihasilkan.

            Kandungan bahan organik berkaitan lansung dengan kesuburan tanah bagi tanaman karena berhubungan langsung dengan ketersediaan unsur hara tanah. Unsur tanah dengan kandungan bahan organik rendah agar dapat menjadi tempat tumbuh  yang lebih baik bisa dilakukan dengan pemupukan yang menggunakan pupuk organik untuk menambah kesuburan tanah, pengelola tanah berkaitan dengan tekstur, struktur tanah yang baik, perlakuan tanah sesuai dengan reaksi tanah mengupayakan dengan mikrobia melalui tanaman  legum maupun yang lainnya .


VII.            KESIMPULAN
1.         Metode selidik cepat kualitatif sangat cocok diterapkan dilapangan.
2.         Dalam metode selidik cepat urutan jenis tanah yang memiliki kandungan bahan organik dari tinggi ke rendah yaitu rendzina, mediteran, regosol, dan andosol. Dan dalam metode pembakaran urutan sebagai berikut: rendzina, mediteran, regosol, dan andosol.
3.         Setiap jenis tanah kandungan bahan organik  berbeda-beda. Perbedaan kandungan bahan organik dalam tanah disebabkan oleh faktor iklim ,tekstur tanah, topografi dan vegetasi.
4.         Bahan organik tanah erat hubungannya dengan kesuburan tanah dalam hal ketersediaan unsur hara.
5.         Penambahan pupuk organik merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kandungan bahan organik.

VIII.             DAFTAR PUSTAKA

        Arsyad, S. 1989. Koservasi Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian, IPB. Bogor.
       Saifuddin, S.  1988. Kimia Fisika Pertanian. CV. Buana. Bandung.
                          Sutanto.R. 2005. Dasar- Dasar Ilmu Tanah. Kanisius . Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar