ACARA IV
BAHAN
ORGANIK TANAH
I.
TUJUAN
1.
Membandingkan
masing – masing metode penentuan bahan organik
2.
Membandingkan
kadar bahan organik pada masing-masing contoh tanah yang digunakan
3.
Mengetahui
faktor-faktor penyebab perbedaan kadar bahan organik pada contoh tanah.
4.
Mengenali
kondisi kesuburan tanah dengan kadar bahan organik pada contoh tanah tersebut.
II.
DASAR
TEORI
Bahan organik
adalah hasil-hasil peruaraian tubuh bekas jasad hidup (tumbuhan dan binatang)
sehingga menunjukkan perbedaan dalam ukuran, bangun, komposisi, dan watak,
fisiokimiawi dari aslinya, yang telah menyatu dengan jarah-jarah penyusun tanah
lainnya. Pemasok bahan organik adalah tumbuhan dan binatang. Sreresah dan
bangkai hewan yang berada di atas dandi dalm tubuh tanah, akan segera diserang
oleh binatang pencacah dan jasad renik pengurai, yang menjadikan sumber energi
(Arsyad, 1989).
Bahan organik dalam tanah Alfisol
terdiri dari bahan organik kasar dan bahan organik halus atau humus. Lapisan I
pada tanah Alfisol mempunyai humus yang terdiri dari hancuram bahan organik
kasar serta senyawa-senyawa baru yang baru dibentuk dari hancuran bahan organik
tersebut melalui kegiatan mikroorganisme di dalam tanah. Humus merupakan
senyawa yang resisten (tidak mudah hancur), berwarna hitam atau cokelat yang
memiliki daya menahan air dan unsur hara yang tinggi. Humus adalah senyawa
kompleks yang agak resisten, oelapukan berwarna cokelat, amorfus, bersifat
koloid dan berasal dari jaringan tumbuhan atau binatang yang telah
dimodifikasikan atau disintesiskan oleh berbagai jasad mikro. Dalam jaringan
tumbuhan terdapat pula lemak, minyak, lilin dan dammar dalam jumlah yang kecil.
Jumlah dan sifat komponen-komponen organik dalam sisa-sisa tumbuhan sangat
berpengaruh menentukan penimbunan bahan organik dalam tanah. Terutama lapisan I
tanah Alfisol memiliki kandungan humus yang lebih banyak sehingga kandungan
bahan organiknya lebih tinggi dari lapisan dibawahnya (Saifuddin,1988).
Bahan organik tanah menjadi salah satu indikator kesehatan tanah karena memiliki beberapa peranan kunci di tanah. Disamping itu bahan organic tanah memiliki fungsi – fungsi yang saling berkaitan, sebagai contoh bahan organik tanah menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba yang juga dapat meningkatkan dekomposisi bahan organik, meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan meningkatkan daya pulih tanah (Sutanto, 2005).
III.
ALAT DAN
BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
sebagai berikut:
1.
Alas kertas
2.
Gelas
arloji
3.
Spiritus
4.
Pipet
5.
Timbangan
analitik
6.
H2O2
10%
7.
Contoh
tanah Regosol, Mediteran, Rendzina, dan Andosol
IV.
CARA
KERJA
1.
Dengan
metode selidik cepat kualitatif
· Sebongkah tanah diambil kira-kira 5 gram.
· Tanah tersebut diratakan diatas kertas(disaring).
· Tanah ditetesi dengan dengan kemikalia H2O2
· Pembuihan pada tanah diamati dengan cermat
· Perbandingan banyaknya buih antara contoh tanah yang satu
dengan yang lain dicatat. Yang berbuih diberi tanda (+) sesuai dengan banyaknya
buih, dan yang tidak berbuih diberi tanda (-).
2.
Dengan
metode pembakaran
·
Cupu yang
bersih ditimbang dengan timbangan analitik (misalkan
a gram).
·
Contoh
tanah kering angin diambil kira-kira 5 gram, lalu diratakan di atas cupu.
·
Cupu
bersama contoh tanahnya ditimbang (misalkan
b gram).
·
Contoh
tanah dinaungi dengan spiritus hingga basah betul dan segera dibakar. Kalo
perlu pembakaran diulangi 2-3 kali untuk memperoleh kesudahan yang sempurna
(semua bahan organik harus habis terbakar)
·
Dengan
hati-hati abu bakaran ditiup hingga hilang. Peniupan yang terlalu kuat akan
mengikutkan tanahnya, sehingga pengamatan akan bias.
·
Sisa yang
tidak terbakar berupa bahan mineral yang semula ada, ditimbang beratnya (misalkan c gram).
·
Kemudian
kadar bahan organik tersebut dihitung dengan rumus:
Kadar B.O = (b-c) : (b-a) x 100%
·
Sisa
pembakaran (bahan mineral) dilarutkan dalam air sehingga betul-betul terbebas
dari abu (d gram) dan kadar abunya
ditetapkan dengan rumusl:
Kadar abu = (c-d) : (b-a) x 100%
V.
HASIL PENGAMATAN
a. Cara selidiki cepat.
Jenis
tanah
|
Tinkat
pembuihan
|
Suara
desis
|
Rendzina
|
+
|
+
|
Regosol
|
-
|
-
|
Mediteran
|
+
|
-
|
Andosol
|
-
|
-
|
Keterangan :
+++; banyak
++ ; sedang
+; sedikit
- ; tidak ada
b. Cara pembakaran.
Jenis
tanah
|
Berat
Cupu
(a)
|
Berat
Cupu+Tanah
(b)
|
Berat
Cupu+Tanah
Setelah
dibakar
|
Bahan
Organik
Tanah (%)
|
Rendzina
|
7,7 gr
|
24,3 gr
|
22,9 gr
|
8,43%
|
Regosol
|
12,5 gr
|
34 gr
|
33,2 gr
|
3,72%
|
Mediteran
|
7,8 gr
|
19,6 gr
|
18,9 gr
|
5,93%
|
Andosol
|
7,8 gr
|
12,6 gr
|
12,2 gr
|
8,33%
|
PERHITUNGAN
Perhitungan bahan organik tanah
dilakukan dengan rumus :
BO
(%) =
(b-a) : (b-a) x 100%
a. Rendzina ; BO(%) = (24,3-22,9) : (24,3-77) x
100% = 8,43%
b. Regosol
; BO% = (34-33,2)
: (34-12,5) x 100% = 3,72%
c. Mediteran
; BO% = (19,6-18,9)
: (19,6-7,8) x 100% = 5,93%
d. Andosol
; BO% = (12,6-12,2)
: (12,6-7,8) x 100% = 8,33%
VI.
PEMBAHASAN
Pada pratikum kali ini, dilakukan penentuan
kadar bahan organik dengan 2 metode yaitu Metode selidiki cepat kualitatif dan
Metode pembakaran. Metode selidiki cepat dilakukan dengan meneteskan kemikalia
H2O2 10%
pada tanah kemudian buihnya diamati semakin banyak buih yang muncul berarti
kandungan bahan organik semakin tinggi. Pada pelaksanaannya metode ini dapat
dilakuakan dengan cepat, akan tetapi hasil yang diperoleh kurang akurat karena
tidak bisa menunjukkan berapa bahan organik yang terkandung dalam tanah secara
pasti. Lagi pula hasil pengamatannya bersifat subjektif, tergantung kepekaan
indera masing-masing pratikan. Sedangkan metode pembakaran dapat dilakukan
dengan membakar tanah menggunakan spritus. Hal ini bertujuan untuk membakar
bahan organik yang terdapat dalam tanah, kemudian bahan organik dihitung dengan
rumus: BO = (b-a) : (b-a) x 100%.
Untuk penentuan bahan organik dilapangan
metode selidiki cepat kualitatif sepertinya lebih mudah karena hanya mengunakan kertas HVS, contoh
tanah, dan kemikalia H2O2 10% tapi pastinya kurang akurat. Sedangkan metode pembakaran dapat
memberikan hasil yang lebih akurat karena dihitung langsung dengan perhitungan
rumu, akan tetapi metode ini membutuhkan banyak peralatan seperti suhu,
timbangan analitik, spritus, dan korek api.
Dari hasil
pengamatan diketahui bahwa bahan organik yang terkandung dimasing-masing tanah
misalnya: Rendzina 8,43%, Regosol 3,72%, Mediteran 5,93% dan Andosol 8,33%. Dan
tanah yang mengandung bahan organik tertinggi adalah Rendzina, sedangkan tanah
Andosol bahan organikyang dikandung terlalu sedikit Dari
sini terlihat bahwa hasil yang dihasilkan dalam pengamatan ini tidak sesuai
dengan dasar teori bahwa humus menyusun 90 % bagian bahan organic tanah dan
tanah lainnya. Hal ini dapat
terjadi karena pembakaran yang dilakukan tidak sempurna.
.
Setiap jenis tanah yang diamati dalam
pratikum ini memiliki kandungan bahan organik yang berbeda-beda. Ada pun yang
menyebabkan yaitu:
a.
Iklim
Bahan organik lebih banyak diiklim tropis. Pada umumnya dikomposisi
berjalan lebih baik ditempat panas.
b.
Tekstur
tanah
Kemampuan mikro organisme menguraikan sisa jasad makhluk hidup pada
masing-masing tekstur tanah dari ruang yang tersedia bagi humus biasanya
berbeda-beda.
c.
Topografi
Topografi mempengaruhi jenis vegetasi dan organisme yang hidup.
d.
Vegetasi
Vegetasi yang diatas tanah merupakan penyumbang bahan organik tanah
melalui seresah-seresah yang dihasilkan.
Kandungan bahan organik berkaitan lansung dengan kesuburan tanah bagi tanaman karena berhubungan langsung dengan ketersediaan unsur hara tanah. Unsur tanah dengan kandungan bahan organik rendah agar dapat menjadi tempat tumbuh yang lebih baik bisa dilakukan dengan pemupukan yang menggunakan pupuk organik untuk menambah kesuburan tanah, pengelola tanah berkaitan dengan tekstur, struktur tanah yang baik, perlakuan tanah sesuai dengan reaksi tanah mengupayakan dengan mikrobia melalui tanaman legum maupun yang lainnya .
VII.
KESIMPULAN
1.
Metode selidik cepat kualitatif sangat
cocok diterapkan dilapangan.
2.
Dalam metode selidik cepat urutan jenis
tanah yang memiliki kandungan bahan organik
dari tinggi ke rendah yaitu rendzina, mediteran, regosol, dan andosol. Dan
dalam metode pembakaran urutan sebagai berikut: rendzina, mediteran,
regosol, dan andosol.
3.
Setiap jenis tanah kandungan bahan
organik berbeda-beda. Perbedaan kandungan bahan organik dalam
tanah disebabkan oleh faktor iklim ,tekstur tanah, topografi dan vegetasi.
4.
Bahan organik tanah erat hubungannya
dengan kesuburan tanah dalam hal ketersediaan unsur hara.
5.
Penambahan pupuk organik merupakan salah
satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kandungan bahan organik.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. 1989. Koservasi
Tanah.
Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian, IPB. Bogor.
Saifuddin, S. 1988. Kimia Fisika Pertanian. CV. Buana. Bandung.
Sutanto.R.
2005. Dasar- Dasar Ilmu Tanah. Kanisius . Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar