ACARA I
PENGAMBILAN CONTOH TANAH
I.
TUJUAN
1. Mengetahui bagaimana cara pengambilan contoh
tanah.
2. Mengetahui perbedaan pengambilan contoh tanah
yang disesuaikan dengan sifat sifat tanah yang akan disidik.
II.
DASAR
TEORI
Tanah merupakan
bangunan alam yang tersusun atas horison-horison yang terdiri atas bahan-bahan
mineral dan organik,
biasanya tidak padu (=unconsolidated) mempunyai tebal yang tidak sama dan
berbeda dengan bahan induk yang ada di bawahnya dalam hal morfologi, sifat, dan
susunan fisik maupun kimia serta laksana-laksana biologi(Bale, Anwar).
Warna tanah yang sering kita jumpai adalah warna kuning, merah,
coklat, putih, dan hitam. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas warna tanah
adalah :
·
Kadar lengas dan tingkat hidratasi
·
Kadar bahan organik
·
Kadar dan mutu mineral
(Mulyani, Mul.2002).
Warna
tanah yang hitam/gelap akan menyerap panas yang lebih banyak daripada tanah
yang berwarna putih/terang. Apabila tanah yang berwarna hitam mendapatkan
penyinaran matahari akan tarasa lebih panas, akibatnya laju evaporasi akan
lebih tinggi, mengeringnya tanah akan berlangsung lebih cepat (Sutedjo &
Kartasapoetra,1991).
III.
ALAT DAN
BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1.
Bor tanah
2.
Dua buah tabung silinder (cincin) beserta
penutupnya yang terbuat dari kuningan yang mempunyai tinggi,diameter dalam dan
luar yang tertentu.
3.
Sekop kecil
4.
Cetok kecil
5.
Pisau yang tipis dan tajam
6.
Tangkai penjepit tabung (cincin)
7.
Cangkul
8.
Tanah
IV.
CARA
KERJA
Pengambilan Contoh Tanah Terusik Dengan Bor
·
Mata bor diletakkan di permukaan tubuh tanah.
·
Pegangan bor diputar perlahan-lahan ke arah kanan
dengan disertai tekanan sampai seluruh kepala bor terbenam.
·
Kepala bor perlahan-lahan dikeluarkan dari tubuh
tanah dengan memutar pegangan bor tanah ke arah kiri dengan disertai tarikan.
·
Contoh tanah yang terbawa kepala bor dilepaskan
perlahansampai bersih dan diusahakan tidak banyak merusak susunan tanah.
·
Pengeboran dilanjutkan lagi pada setiap ketebalan
tanah 20 cm sampai kedalaman 100 cm.
·
Contoh tanah hasil pengeboran pada setiap
ketebalan 20 cm itu diletakkan tersusun menurut kedalaman aslinya, sehingga
akan diperoleh gambaran profil tanah.
·
Diambil sekitar 1-2 kg contoh tanah kering angin tiap lapisan dengan plastik yang
bertiket : kode tempat,kode perlakuan, kode tanah, nomor pelapisan, dan
ciri-ciri istimewa lain.
Pengambilan contoh tanah utuh ( tidak terusik)
· Permukaan bagian tubuh tanah yang akan diambil dibersihkan dari penutupan tumbuhan,
seresah dan batu.
· Tabung silinder diletakkan pada permukaan tanah yang yang
akan disidik dengan bagian tajam berada di sisi yang bersinggungan.
· Perlahan-lahan ditekan dengan tekanan yang merata sampai terbenam ¾
nya.
· Tabung silinder kedua diletakkan diatasnya, kemudian tekan sampai
tabung pertama mencapai kedalaman yang diinginkan.
· Tanah di sekeliling tabung digali hingga tabung-tabung tersebut dapat diambil
secara bersamaan dalam keadaan bertautan.
· Tanah lebihan dirapikan di sisi depan dan belakang
dengan menggunakan pisau tipis tajam.
· Kedua mulut tabung silinder ditutup dengan tutup yang tersedia kemudian diberi
label kode perlapisan ( atas dan bawah).
V.
HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan Contoh Tanah Tidak Terusik
No
|
Kedalaman
(cm)
|
Warna
|
Struktur
|
Kandungan
air
|
1
|
20
|
Coklat
cerah
|
Teguh
|
Sedikit
|
2
|
40
|
Coklat
agak cerah
|
Agak
teguh
|
Agak banyak
|
3
|
60
|
Coklat
gelap
|
Remah
|
Baanyak
|
Berikut
ini perhitungan nisbah luas ring (silinder)
Nisbah
luas =
a. Nisbah
untuk bawah tegakan 1
1) Ring
satu
Diameter luar = 5 cm
Diameter dalam = 4,49 cm
Nisbah luas =
=
=
= 0,2401
2)
Ring dua
Diameter luar = 4,99 cm
Diameter dalam = 4,41
Nisbah luas =
=
=
= 0,2802
b.
Nisbah untuk bawah tegakan 2
1)
Ring 1
Diameter luar = 5,02 cm
Diameter dalam = 4,68 cm
Nisbah luas =
=
=
= 0,1507
2)
Ring 2
Diameter luar = 5,03 cm
Diameter dalam = 4,695 cm
Nisbah luas =
=
=
= 0,1479
c.
Rerumputan
1)
Ring 1
Diameter luar = 4,78 cm
Diameter dalam = 4,39
Nisbah luas =
=
=
= 0,1858
2) Ring
2
Diameter luar = 4,6 cm
Diameter dalam = 4,375 cm
Nisbah luas =
=
=
= 0,1055
d. Jalan
setapak
1) Ring
1
Diameter luar = 4,8 cm
Diameter dalam = 4,3 cm
Nisbah luas =
=
=
= 0,2236
2) Ring
2
Diameter luar = 4,71
Diameter dalam = 4,32
Nisbah luas =
=
=
= 0,1887
VI.
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini kita melakukan pengambilan contoh tanah.Maksud
dari pengambilan contoh tanah adalah agar kita mengetahui cara pengambilan
contoh tanah dengan metode pelaksanaan yang disesuaikan dengan sifat-sifat
tanah yang kita amati. Kita juga bisa
mengetahui lapisan-lapisan tanah dan unsur-unsur yang terkandung di setiap
lapisan
Hal
ini dapat dilihat dengan dilakukannya pengambilan contoh tanah secara terusik
dengan menggunakan bor. Cara ini sangat mudah untuk dilakukan karena hanya
memutar-mutar pegangan bor pada permukaan tanah yang akan diamati.Dalam
pengamatan akan tampak warna yang berbeda dalam setiap lapisan tanah.
Berdasarkan teori menyatakan bahawa lapisan tanah teratas berwarna hitam karena
mengandung humus, lapisan ini merupakan lapisan tersubur.Semakin ke dalam,
warna tanah semakin terang dan semakin ke dalam butiran atau partikel semakin
halus.Tetapi dalam percobaan kali ini tanah yang semakin dalam malah memiliki
yang warna gelap yaitu coklat gelap, dan hal ini disebabkan oleh tanah yang
diamati merupakan tanah yang berasal dari timbunan bangunan dan dikira-kira
masih belum cukup lama, sehingga masih belum melapuk secara sempurna. Pada
permukaan tanah kandungan bahan organiknya lebih banyak karena pada permukaan
tanah terdapat banyak seresah-seresah yang jatuh dan kemudian akan
terdekomposisi menjadi bahan organic atau humus.
Untuk struktur tanahnya juga berbeda-beda, tanah
pada lapisan atas memiliki struktur tanah teguh dengan tekstur tanah yang
berpasiran.Semakin dalam kita menggalinya, hasil struktur yang didapatkan yaitu
remah tetapi lebih lengket karena kandungan litany bertambah, dan pelapukan
bahan induk tanah pada bagian dalam lebih dulu dibandingkan pada permukaan atas
tanah.Selain itu galian tanah yang semakin dalam mempunyai tanah yang makin
basah, karena mempunyai kandungan air yang banyak.Air itu bisa berasal dari air
yang ditahan oleh akar pepohonan, air bawah tanah, dan lain sebagainya.
Untuk pengambilan contoh tanah utuh dengan
menggunakan ring akan menghasilkan contoh tanah dalam keadaan utuh karena pada
saat pengambilan contoh tanah, tanah terlindungi oleh ring tersebut. Untuk nisbah
luas tabung sebaiknya lebih kecil dari 0,1 untuk menghindari adanya tekanan
dari samping oleh tabung saat dibenamkan ke dalam tanah, adanya tekanan dari
samping oleh tabung akan menyebabkan kondisi tanah terganggu (menjadi tidak
utuh), sehingga data yang dihasilkan menjadi kurang valid.
Dari perhitungan tampak bahwa nisbah luas tabung
yang digunakan kebanyakan lebih dari 0,1. Hal ini akan mengurangi kevalidan
data perhitungan berat volum pada acara IX.
Perbedaaan pengambilan contoh tanah di 3 lokasi yang
berbeda menjelaskan bahwa pengambilan contoh tanah paling gampang dilakukan di
bawah tegakan, hal ini disebabkan karena tanah di bawah tegakan lebih lunak
jika dibandingkan kedua tempat lainnya. Faktor lainnya adalah karena tingginya
kadar air pada tanah di bawah tegakan.
Pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman adalah
tanaman akan tumbuh paling subur jika ditanam pada tanah di bawah tegakan. Hal
ini disebabkan tingginya kadar air dan juga banyaknya unsur-unsur hara yang
terkandung pada tanah di bawah tegakan.
Perbedaan tanah dengan cara pengambilan sampel tanah
menggunakan bor keuntungannya ialah mengetahui tekstur dan warna tanah sampai
kedalaman yang diinginkan sedangkan kerugiannya adalah cara tersebut lebih
susah dan tidak efisien karena diperlukan tenaga yang lebih dalam mengebor
tanah secara manual oleh tenaga manusia.Dan menggunakan tabung silinder
keuntungannya ialah lebih efisien dan terjangkau karena mudah dilakukan oleh
siapa saja tanpa menggunakan tenaga ekstra, kerugiannya ialah tanah yang
diambil tidak sampai pada kedalaman yang lebih jauh hanya sebatas tinggi 2
tabung yang dipakai saja.
Manfaat kita melakukan pengambilan contoh tanah
ialah kita dapat mengetahui serta membedakan tekstur dan struktur tanah yang
baik atau tidak dengan ketahanan tanah terhadap erosi dan tanah yang memiliki
system drainase dan aerasi yang baik atau buruk untuk pertumbuhan tanaman.
VII.
KESIMPULAN
Dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1.
Ada dua cara yang dapat kita lakukan
untuk pengambilan contoh tanah, yaitu: pengambilan contoh tanah terusik dengan
bor dan pengambilan contoh tanah utuh dengan menggunakan ring.
2.
Pengambilan contoh tanah terusik dengan
bor lebih muda dibandingkan dengan pengambilan contoh tanah utuh yang
menggunakan ring.
3.
Untuk setiap lapisan tanah, tanah
memiliki sifat fisik yang berbeda baik dari warna, struktur, tekstur maupun
kandungan airnya.
4.
Perbedaan warna tanah bisa saja berbeda
dari teori, hal ini disebabkan oleh sejarah tanah yang diamati
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
Bale,
Anwar.Ilmu Tanah Hutan Diploma III. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.
Mulyani,
Mul. 2002. Pengantar Ilmu Tanah. Rineka Cipta. Jakarta.
Sutedjo
& Kartasapoetra. 1991. Pengantar Ilmu Tanah. Rineka Cipta. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar